 Otomotif Selasa, 24 Januari 2023 - 2048 WIB Jateng –Roda motor yang tak stabil atau goyang saat dikendarai tentu saja tidak membuat nyaman dan juga merupakan ancaman bagi pengemudi. Kondisi ini kebanyakan terjadi pada roda belakang motor. Namun, apa sebenarnya penyebab roda belakang motor tidak stabil?Dibandingkan dengan roda depan, roda belakang motor memiliki lebih banyak komponen yang rentan mengalami masalah. Penyebab roda yang terasa goyang tak hanya berasal dari karet ban saja, tetapi komponen lain pada roda belakang juga dapat membuatnya tak stabil. Oleh karena itu, tak boleh mengabaikan kondisi roda motor yang tak stabil dari laman Motor and Wheels, berikut ini beberapa penyebab roda belakang motor tidak stabil atau goyang yang perlu diketahuiKaret ban usang atau tidak seimbangSalah satu penyebab utama roda belakang motor tidak stabil adalah karet ban yang usang atau tidak seimbang. Karet ban yang sudah tidak dalam kondisi baik akan menyebabkan roda belakang tidak stabil saat digunakan. Ban yang usang akan kehilangan kemampuan untuk menahan tekanan dan menyebabkan roda belakang menjadi goyang atau tidak stabil. Selain itu, jika ban tidak seimbang, roda belakang akan mengalami getaran yang menyebabkan kondisi yang roda usang atau kendor
Yaitu mobil penggerak roda belakang (RWD), mobil berpenggerak roda depan (FWD) dan mobil penggerak semua roda atau lebih di kenal dengan nama 4WD. Salah satu mobil dengan sistem penggerak roda belakang terlaris di Indonesia adalah Toyota Avanza. Di akhir tahun 2013, Honda Indonesia meluncurkan mobil Honda Mobilio dengan sistem penggerak rodaSaat ini kami akan membahas perbedaan antara mobil penggerak roda belakang vs depan. Penggerak roda depan atau Front Wheel Drive FWD serta penggerak roda belakang atau Rear Wheel Drive RWD merupakan dua jenis umum yang jadi pilihan di mobil. Meski demikian, bukan berarti tidak ada jenis penggerak lain. Sebut saja empat roda part-time Part-time 4WD, full time 4WD, dan penggerak empat roda permanen atau All Wheel Drive AWD. Tapi FWD dan RWD itulah yang paling sering digunakan pada mobil-mobil keluaran standar. Lalu apa sih bedanya? Lebih bagus yang mana? Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut, berikut penjelasan lengkap mengenai mobil penggerak roda belakang vs depan Penggerak Roda Depan Lebih Efisien Mobil-mobil penggerak roda depan di Indonesia seperti Mitsubishi Xpander, Honda Mobilio, Suzuki Ertiga, Nissan Livina atau Daihatsu Ayla. Mobil penggerak roda depan atau FWD adalah mobil yang kedua roda depannya bergerak. Sistem penggerak ini umumnya dikombinasikan dengan mesin depan yang posisinya melintang. Mobil mesin depan dengan penggerak depan kerap disebut dengan kode FF alias Front Engine, Front Wheel Drive. Saat ini mobil penggerak roda depan terbilang banyak jumlahnya. Misal untuk mobil-mobil yang beredar di Indonesia seperti Mitsubishi Xpander, Honda Mobilio, Suzuki Ertiga, Nissan Livina, dan Daihatsu Ayla. “Salah satu kelebihan mobil dengan penggerak roda depan tentu saja membuat mesin bekerja lebih efisien. Karena ia sifatnya menarik,” kata Putra mekanik mobil dibilangan Otista Jakarta Timur. Putra menjelaskan, efisien disini maksudnya adalah lantaran minimnya tingkat gesekan yang terjadi. Maklum komponen yang digunakan lebih sedikit. Sebut saja penggerak roda depan tidak menggunakan as kopel untuk menyalurkan tenaga seperti pada penggerak belakang. Kombinasi mesin depan dengan penggerak depan semakin efisien dengan peletakan mesin melintang, karena garis sumbu putaran roda sudah sejajar dengan garis sumbu putaran mesin. “Artinya tidak perlu lagi mengubah arah garis sumbu seperti di penggerak belakang,” tambah Putra. Desain penggerak roda depan yang ringkas membuat mobil lebih efisien dalam menyalurkan tenaga ke roda depan. Akselerasi jadi lebih mantap. Tentunya ini juga membuat konsumsi bahan bakar irit. Sedangkan kelemahan konfigurasi mobil dengan penggerak roda depan adalah pada kekuatan as penggerak. Hal ini karena fungsi ganda yang harus ditanggung oleh roda depan yaitu sebagai roda penggerak, sekaligus sebagai kemudi yang mengendalikan arah kendaraan. Hal inilah yang membuat komponen penggerak roda depan biasanya punya kerja lebih keras. Jadi cepat aus. Kemudian yang jadi kekurangan penggerak roda depan adalah bobot mobil terkonsentrasi di depan. Alhasil konsentrasi bobot kurang seimbang antara depan dan belakang. “Hal ini jadinya mempengaruhi karakter kendalinya. Misanya mobil dengan penggerak roda depan jadi rentan understeer atau nyelonong,” tambahnya. Penggerak Roda Belakang Membuat Mobil Lebih Stabil Kekurangan RWD dibandingan FWD adalah bobot mobil yang berat Selanjutnya pengertian mobil penggerak roda belakang alias RWD. Jenis penggerak ini adalah mobil yang mengandalkan dua roda belakangnnya sebagai penggerak. Cara kerjanya tenaga mesin akan disalurkan ke dua roda belakang, namun melalui gardan. Menurut laman Suzuki, salah satu kekurangan mobil dengan konfigurasi ini adalah ruang kabin yang lebih sempit. Hal ini karena pada bagian bawah mobil terdapat terowongan gardan di bawah sasis. Inilah yang membuat ruang kabin jadi terasa sempit karena lantai mobil tidak rata seperti mobil FWD. Hanya saja pada mobil RWD terdapat beberapa keuntungan. Pertama mobil ini kuat digunakan pada jalanan menanjak karena prinsipnya adalah mendorong mobil dari belakang. Kelebihan kedua adalah mobil ini lebih tahan banting karena roda depan dan belakang punya tugasnya masing-masing. Roda depan untuk mengendalikan laju, sementara roda belakang menggerakkan mobil. Ini membuat distribusi kerja lebih seimbang, sehingga komponen-komponen penggerak lebih jarang aus serta punya usia panjang. Kemudian soal power steering akan terasa enteng di mobil RWD, karena roda depan cuma dipakai untuk mengarahkan laju kendaraan. Kemudian radius putar mobil juga bisa lebih dalam dan patah. Hal ini disebabkan ruas rotasi ban bagian depan yang lega, tidak ada drive shaft seperti pada FWD. Hal lain yang jadi kelebihan penggerak roda belakang vs depan adalah mobil lebih stabil. Pasalnya distribusi bobot menyebar dari depan ke belakang dengan baik. Terlebih untuk mobil RWD yang pakai mesin di depan. Kelemahan RWD, efisiensi mesin sulit didapat. Apalagi bila tenaga mesin pas-pasan atau pakai kubikasi kecil. Kerugian gesekan dan kehadiran as kopel yang menjadikan distribusi tenaga dari depan ke belakang, kian melemahkan performa mobil secara keseluruhan. Kekurangan penggerak roda belakang vs depan berikutnya adalah bobot mobil yang berat, karena ada banyak komponen yang digunakan. Selain itu umumnya, mobil penggerak belakang lebih boros bahan bakar dibandingkan FWD. Salah satunya karena bobot kendaraan lebih berat dan lebih banyaknya komponen mekanis yang bergerak. Adapun mobil-mobil yang Contoh mobil yang menggunakan sistem RWD antara lain Suzuki Carry, Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Toyota Rush atau Wuling Confero. Oleh karena alasan BBM yang lebih boros itulah, kini banyak pabrikan yang berganti dari RWD ke FWD. Salah satunya Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia generasi ketiga, dikabarkan siap menggunakan sistem penggerak roda depan. Padahal dua generasi sebelumnya setia pakai RWD. Demikian ulasan terkait mobil penggerak roda belakang vs depan. Kiranya ulasan ini bisa menjadi bahan pertimbangan kamu dalam memutuskan untuk membeli mobil. Jangan lupa Simak terus untuk update berita otomotif lainnya. ud2F.